Suara Sikap - Baru selesai direnovasi, ruang jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta tampil dengan konsep baru. Berbeda dengan sebelumnya, ruangan ini disulap lebih berwarna dengan perpaduan warna pastel. Membawa konsep public space, ruangan ini juga diberi sentuhan kalimat motivasi singkat yang ditulis di dindingnya. Hal ini menambah kesan estetik di dalamnya.
Bukan tanpa alasan, perubahan konsep ini dilakukan setelah adanya beberapa pertimbangan dari pihak jurusan llmu Komunikasi. Agung Prabowo, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPNVY menjelaskan bahwa sebelumnya ruangan ini difungsikan sebagai tempat pelayanan administrasi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. Namun, karena tidak digunakan secara optimal, beberapa kali sempat direncanakan untuk dialihfungsikan.
“Saya ingin mengubah ruangan sebelah (ruang pelayanan) yang tidak optimal itu menjadi ruangan untuk prodi Magister Ilmu Komunikasi. Tapi di satu sisi, prodi magister nanti akan dibuatkan ruangan oleh universitas. Jadi, niat tersebut saya urungkan, ” jelas Agung.
Setelah mempertimbangkan lebih jauh, akhirnya Agung memutuskan untuk mengubah ruangan tersebut menjadi ruang publik. “Lalu saya berpikir kita butuh ruang publik bagi mahasiswa untuk berbagai hal sehingga saya desain (ruangan itu) menjadi public space,” ujarnya.
Meski berstatus ruang publik, saat ini ruangan tersebut masih digunakan untuk program Mikom (Magister Ilmu Komunikasi). Ruangan ini akan sepenuhnya jadi ruang publik menunggu ruangan Mikom rampung digarap. “Ketika ruang Mikom sudah jadi, (ruangan) ini bisa digunakan sebagai public space bagi dosen berkonsultasi dan berdiskusi,” tutup Agung.
Menanggapi adanya ruangan ini, Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Retno Hendariningrum mengatakan bahwa ia setuju dengan konsep baru ini. Ia merasa ruangan ini akan memberi banyak manfaat khususnya bagi mahasiswa. “Saya setuju sekali ada tempat semacam working space seperti itu karena memberikan ruang yang lebih welcome kepada mahasiswa. Jadi tidak kaku. Manfaatnya banyak, khususnya memberi ruang bagi mahasiswa untuk lebih enjoy mengerjakan tugas,” jelasnya.
Meskipun merasa senang dengan hadirnya ruangan ini, Retno mengaku menyayangkan pemilihan tempatnya. Ia merasa tempat tersebut terlalu sempit. “Hanya mungkin kurang luas dan penempatan ruangannya (bukan di sana). Alangkah bagusnya jika difasilitasi oleh universitas dan fakultas,” ungkap Retno.
Selain dosen, Syahfira Nur Aulia, mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat turut memberikan tanggapan ketika memasuki ruang jurusan dengan konsep yang baru ini. “Menurutku ruangan yang lama kesannya itu canggung dan terlalu formal. Sedangkan untuk ruangan yang sekarang lebih santai, jadi kalau mau bertanya lebih santai juga,” ungkap mahasiswa angkatan 2020 ini. Ia juga menambahkan bahwa ruangan ini sekarang terkonsep, rapi, dan lebih terang dibandingkan sebelumnya.
Selain Syafira, Firmanti Wikan juga turut memberikan tanggapan. Ia mengaku terkejut saat pertama kali masuk ke ruang jurusan ini. “Aku kira konsepnya sama seperti ruangan prodi Ilkom di lantai dua yang ruangannya formal,” ungkapnya.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021 ini juga berharap agar nantinya ruangan konsep seperti ini bisa dibuatkan khusus bagi mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas. “Kalau sekarang tempat untuk mengerjakan tugas mungkin baru di belakang gedung Ilkom atau gedung Humas atau kalau tidak di Pentagon. Kalau mau buat konsep seperti itu lebih baik buat di satu ruangan tertutup ber-AC, jadi mahasiswa lebih nyaman,” tutupnya. (Anggun Falufi E)
Editor: Yahya Wijaya Pane