Humas yang Adaptif jadi Kunci Sukses Praktisi Humas

Dalam memasuki dunia kerja, teori saja dirasa tidak cukup siap untuk memberikan bekal mahasiswa agar dapat terjun ke dalamnya. Sehingga mahasiswa pun dinilai perlu mendapatkan pengalaman serta gambaran nyata dari dunia kerja langsung. Hal itu menjadi salah satu latar belakang diadakannya webinar berjudul “Seeing the Importance Role of Public Relations from Professionals Perspective” yang diselenggarakan oleh HM Humas UPN “Veteran” Yogyakarta berkolaborasi dengan IKAKOM UPN “Veteran” Yogyakarta pada Rabu (2/3/2022).

“Menjadi seorang Public Relations (PR) tentu harus mampu melakukan adaptasi, terlebih pada era norma baru ini. Ia harus dapat berubah dan beralih dari manual ke digital agar tetap bisa mempertahankan eksistensinya,” ujar Kepala Humas Universitas Bhayangkara sekaligus Sekretaris Perhumas Surabaya, Fitria Widiyani Roosinda dalam mengawali sesi pemaparan materi.

Lebih lanjut, Tya menjelaskan terkait pentingnya peran PR, sehingga ada berbagai kriteria yang sebaiknya dapat dipenuhi. Di antaranya, untuk menjadi seorang PR maka harus berkompeten, memahami digital dan tren global, berintegritas, humblefaster, dan mampu berkolaborasi. Ia kemudian menambahkan, “Namun, ini hanya sebuah rumus saja. Pada praktiknya akan tergantung bagaimana cara kita dalam mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari sebagai seorang PR,” tambahnya.

Tya menutup sesi pemarannya dengan mengingatkan para peserta bahwa untuk menjadi seorang PR yang baik, maka harus “Trust, but verify.” “Untuk menjadi seorang PR yang baik, kita harus percaya tetapi tetap mencari dan melakukan verifikasi. Sebab kesalahan yang buta, bisa disalahgunakan,” tutupnya.

Setelah pemaparan materi sesi pertama selesai, dilanjut dengan sesi kedua pemaparan materi yang disampaikan oleh Maria Perwitasari, seorang Marketing Communication Royal Ambarukmo. Tidak sekadar menjelaskan terkait digital PR, Maria juga turut memberikan penjelasan tentang digital marketing serta perbedaan di antara keduanya.

“Digital marketing merupakan proses pemasaran di ruang digital yang lebih banyak berfokus pada tindakan yang diharapkan dapat dilakukan oleh konsumen. Misalnya EDM, pemasaran pencarian atau SEO,” tutur Maria. “Sedangkan PR digital berfungsi sebagai manajemen hubungan dan lebih fokus di kanal media sosial. Dimana media sosial berada di bawah fungsi dan tanggung jawab PR. Hal itu mengingat bebasnya informasi yang bertebaran di media sosial sekarang ini,” lanjutnya sekaligus menutup sesi pemaparan materi.

Sekadar diketahui, kegiatan webinar ini dilaksanakan dalam rangka menyambut kegiatan puncak Musyawarah Nasional IKAKOM UPN “Veteran” Yogyakarta. Terakhir, panitia berharap semoga kegiatan webinar ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta yang mengikuti. Tidak hanya mendapat ilmu dan insight baru, tetapi juga mampu memberikan perspektif baru terkait dunia PR dari kacamata seorang profesional.

Harapan lain juga diungkapkan Bima Hindra, salah satu panitia dalam kegiatan webinar tersebut. “Selain itu, karena kegiatan ini bekerja sama dengan IKAKOM dan melihat hasil kegiatan serta animo peserta yang tinggi, semoga kedepannya HM Humas dapat bekerja sama lagi dan bisa berkreasi membuat event lain yang juga bermanfaat” tutupnya.

 
Share: