Kajian ilmu sosial-politik kontemporer dan kajian Hubungan Internasional pada khususnya, berkembang kian kompleks baik dari segi isu maupun perspektif. Orientasi interdisiplin menjadi keniscayaan demi pengembangan keilmuan dan kapasitas respon terhadap dinamika global serta kebutuhan perumusan kebijakan. Perkembangan kajian Hubungan Internasional terkini menunjukkan adanya keterbukaan terhadap teori-teori baru untuk pengayaan perspektif dan kajian konvensional.
Paradigma Postrukturalis menawarkan cara pandang dan orientasi interdisiplin yang relevan dan makin berkembang dalam kajian Hubungan Internasional. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan mendasar dalam obyek kajian yang terkondisikan oleh interkoneksi isu, aktor-institusi, arena, dan implikasinya pada ranah lokal, nasional, regional dan global. Paradigma Postrukturalis membantu memperkaya dan mempertajam khasanah kajian kovensional dengan menawarkan variasi isu dan arena penelitian baru dalam disiplin ini.
Berdasar tren tersebut, jurusan Ilmu Hubungan Internasional mengadakan worskhop Kajian Pos Strukturalisme Dalam Hubungan Internasional: Konsep dan Metodologi bagi Dosen Ilmu Hubungan Internasional, dengan tujuan : Meningkatkan dan mempertajam pemahaman paradigma dan varian teori utama Postrukturalis; Membekali kemampuan metodologi penelitian dan penulisan berorientasi paradigma poststrukturalis dalam kajian Hubungan Internasional, dan Merancang desain penelitian dan penulisan kajian Hubungan Internasional berorientasi Postrukturalis. Workhsop dilakukan selama 2 hari, Jum’at-Sabtu 22-23 November 2019, bertempat di Ruang Rama, Hotel Satoria-Yogyakarta, dengan pemateri dosen HI-UPN “Veteran” Yogyakarta, Nikolaus Loy, M.A, serta Frans Djalong, M.A, dan Dr Luqmanul Hakim dari. FISIPOL-Universitas Gadjah Mada- Yogyakarta.